Rabu, 16 November 2016

FAKTOR PERUSAK BAHAN PUSTAKA (MANUSIA) DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MERDEKA MALANG


A. Profil Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Merdeka Malang berdiri bersamaan dengan berdirinya Universitas Merdeka Malang yaitu sekitar tahun 1964. Pada saat itu tempat untuk mengelola Perpustakaan berada di jalan Celaket No. 7 Malang dengan jumlah buku 1000 judul dan 5000 eksemplar. Pada tahun 1975 pindah ke jalan Ijen No. 90-92. Tahun 1985 pindah lagi ke kantor pusat di Jalan Terusan Raya Dieng No. 62-64. Kemudian tahun 1986 pindah ke Fakultas Ekonomi. Setelah beberapa kali berpindah tempat maka seiring dengan rencana pengembangan kampus maka pada tanggal 20 Juni 1987 diresmikan pemakaian gedung perpustakaan baru  berlantai tiga seluas kurang lebih 3.800 meter persegi yang beralamat di jalan Terusan Halimun No. 11 B Malang.

Visi Perpustakaan Universitas Merdeka Malang yaitu menjadikan perpustakaan Universitas Merdeka Malang sebagai pusat layanan informasi bagi civitas akademika, dengan menyediakan sumber informasi beragam, berbasis teknologi informasi dan terintegrasi dalam sistem manajemen perpustakaan.
Sedangkan Misi Perpustakaan Universitas Merdeka Malang yaitu meningkatkan kualitas layanan dengan menyediakan informasi yang tepat guna serta membangun sumberdaya manusia yang handal, mengoptimalkan pelestarian dan pemanfaatan karya ilmiah local (local contens) Universitas Merdeka Malang secara digital, membangun sistem manajemen perpustakaan yang berkualitas dengan berbasis pada teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan mutu layanan.
Tata ruang di Perpustakaan Universitas Merdeka Malang dibagi dalam tiga lantai, dengan pembagian seperti berikut :
a.      Lantai satu:
  1. Koleksi buku sirkulasi
  2. Ruang sirkulasi (peminjaman dan pengembalian)
  3. Ruang pengadaan dan pengolahan
  4. Fotocopy
  5. Penitipan tas
  6. Mushola
b.      Lantai dua :
  1. Ruang kepala dan tata usaha
  2. Ruang otomasi
  3. Ruang koleksi tandon (reserve)
  4. Ruang koleksi majalah dan Koran
  5. Ruang koleksi referensi
  6. Ruang CD-ROM dan audio visual.
  7. Ruang skripsi
  8. Layanan internet
c.       Lantai tiga :
  1. D-III Bahasa Inggris
  2. Lab. Bahasa Inggris
B. Data Bahan pustaka
No
Jenis
Jumlah Judul
Jumlah Eksemplar
1
Buku: Cetak
24.982
76.976
Buku : Elektronik (e-books)
4.165
4.165
2
Jurnal
275
2.067
3
Majalah
215
8527
4
CD-ROM
376
1.586
5
Film
11
11
6
Disertasi
295
295
7
Tesis
3.173
3.173
8
Skripsi Cetak
9.128
9.128
9
Skripsi CD
8.438
8.438

Koleksi bahan pustaka Perpustakaan Universitas Merdeka Malang yang rusak ada kurang lebih 500 judul buku dan frekuensi penggunaanya menurun 1.200 judul buku.

C. Faktor Perusak Bahan Pustaka (Manusia)
Manusia dapat bertindak sebagai penyayang buku, tetapi juga bisa menjadi perusak buku yang hebat. Berdasarkan kenyataan yang ada kerusakan buku terjadi karena ulah manusia. Misalnya, pembaca diperpustakaan secara sengaja merobek bagian-bagian tertentu dari sebuah buku, misalnya diambil gambar atau tabel-tabel statistiknya. Kadang-kadang pengguna perpustakaan segaja atau tidak sengaja, membuat lipatan sebagai tanda batas baca atau melipat buku ke belakang.
Sebagai akibatnya perekat yang mengelem punggung buku untuk memperkokoh penjilidan dapat terlepas sehingga lembaran-lembaran buku akan terpisah dari jilidnya. Kecerobohan lain, misalnya habis makan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu, menyebabkan buku menjadi kotor. Apabila buku dipegang dengan tangan kotor atau berminyak, buku akan bernoda. Kotoran yang melekat ditangan akan berpindah ke buku. Penempatan buku yang terlalu padatdi rak akan menyebabkan punggung dan kulitnya rusak.
1.  Ciri- Ciri Bahan Pustaka yang Rusak
a.       Halaman tengah lepas, cover lepas, halaman sobek,
b.      Staples lepas di beberapa bahan pustaka,
c.       Cover sobek di beberapa bahan pustaka,
d.      satuan bendel lepas untuk koleksi jahit,
e.       Hard cover lepas dan jahitan lepas,
f.       Beberapa halaman buku lepas untuk buku tebal di atas 500 halaman,
g.      Lembaran kertas basah karena terkena air yang tidak sengaja ditumpahkan,
2. Bahan Pustaka Yang Rusak Karena Faktor Manusia
a.  Buku Basah
Kondisi buku yang basah karena terken air dari pengunjung perpustakaan. Dikarenakan perpustakaan UNMER memperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman kedalam area baca perpustakaan, maka sangat tinggi resiko buku terkena air dan sisa makanan ringan yang dibawa oleh pengunjung.
Cara konvensional untuk mengatasinya adalah dengan menjemur dibawah terik matahari atau dengan menggunakan  hair dryer. Namun hasil nya kurang memuaskan karena beberapa bagian lembaran buku akhirnya masih lengket dan telah menyatu atau susah dipisahkan. Kalaupun dipisahkan lembaran tersebut akan rusak parah. Cara lain untuk mengeringkan buku yang basah yaitu dengan memasukan buku basah tersebut kedalam freezer lemari pendingin. Freezer lemari pendingin akan menstabilkan tingkat kekeringan buku. Secara teknis, sebelum memasukan buku ke dalam freeze lemari pendingin, pastikan buku tersebut airnya sebagian besar telah keluar, lalu tiriskan sejenak. Setelah itu masukan buku yang telah ditirikan tersebut kedalam kantong plasting namun jangan ditutup rapat rapat. Cukup tutupi saja pembukus kantong plastiknya.
Selain menggunakan kantong plastic kita juga bisa menggunakan kain, lap atau handuk kering. Setelah dimasukan dalam kantong plastic, taruh posisi buku secara berdiri atau vertical dangan jangan sampai menempel dinding freezer lemari pendingin. Biarkan sejenak sampai buku benar benar kering dan diupayakan jangan membolak balik lembaran lemabaran yang basah tersebut karena bisa mengakibatkan kerusakan. Freezer lemari pendingin bisa mengeringakan air yang masih menempel dan terserap dalam lembaran kertas buku tersebut. Cara ini direkomendasikan oleh seorang ahli interior, Lois Warme.
b. Lipatan Buku
Pengguna perpustakaan kadang melipat halaman bagian yang dianggap penting, dan menutup buku dengan punggung buku menghadap di atas akan menyebabkan cepat rusaknya buku tersebut.kondisi buku pada gambar disamping adalah buku yang halam dalamnya sering dilipat oleh pengunjung, dan pengunjung membuka buku tersebut dengan kasar dan asal-asalan, akibatnya buku tersebut lecek dan beberapa bagian terlipat.
 Hal tersebut tentunya akan memperpendek usia buku, untuk mengatasi rusaknya buku maka dengan memberi himbauan agar pengguna perpustakaan tidak melipat buku dan disediakan pembatas buku yang digunakan sebagai penanda buku.
Metode untuk perawatan kertas yang telah ada lipatan yaitu dengan Semprotkan kertas sedikit dengan air sulingan. Saat kertas menjadi lecek, seratnya menjadi rusak dan sobek. Air dapat melembutkan serat-serat ini sehingga dapat diratakan kembali, mengurangi tampak kerutan dan garis lipatan. Gunakan hanya air sulingan, karena air keran biasa mengandung mineral yang dapat membuat kertas terasa kaku atau keras. Semprotkan sedikit dari jarak 30 cm dengan sebuah botol semprot, atau bubuhkan perlahan dengan handuk yang dibasahi sedikit. Namun yang harus di Perhatikan air dapat merusak cat warna, kapur, krayon, dan tinta yang larut dalam air. Jika kertas Anda memiliki bahan-bahan ini, semprotkan sedikit saja pada sisi belakang kertas. Pilihan lainnya, tekan kertas dalam keadaan kering untuk membuatnya pipih, namun tidak akan menghilangkan kerutannya.
c. Penjilidan yang kurang Baik
Penjilidan bahan perpustakan merupakan salah satu solusi dalam menangani bahan perpustakaan yang mengalami kerusakan. Pada perpustakaan UNMER ada sebagian buku yang penjilidannya kurang baik dan perlakuan manusia yang seenaknya, ada sebagian yang usil menyobek jilidan buku bagian atas, dan penggunaan yang asal-asalan, akibatnya bahanpustaka menjadi rusak.
 Koleksi buku lama yang terbit puluhan tahun yang lalu, memiliki kondisi yang rentah akan kerusakan, sehingga perlu segera ditangani melalui kegiatan penjilidan. Penjilidan yang kurang baik juga seringkali mengakibatkan bahan pustaka menjadi rusak, halaman buku sering lepas dan hilang.
d. Halaman yang Sobek
            Pemakai yang tidak bertanggung jawab sering kali menyobek halaman buku yang yang menarik ataupun yang dibutuhkan. Hal ini terjadi karena kurang sadarnya pemakai dan petugas perpustakaan. Diperpustakaan UNMER ada ditemukan buku yang sobek dibeberapa bagian, dan ada pula buku yang disobek dan tidak diketahui oleh pustakawan, tindakan pustakawan yang dilakukan untuk tetap menjaga informasi yang ada di buku yaitu dengan menambal halaman yang sobek dan apabila sobekan hilang maka mengganti dengan kertas fotocopy yang baru.
Untuk memperbaiki buku rusak ringan, diperbaikilah dengan memberi lem dan menempel pada bagian halaman yang lepas tadi dengan jarak 3-4 mm dari pinggir kertas. Cover lepas dapat di lem kembali dengan melihat jenis kertas cover tersebut, jika ada lapisan mengkilat dari cover itu dapat dibuang terlebih dahulu lapisan itu, untuk memperkuat daya lekat dari lem. Untuk kerusakan sedang dapat diperabaiki dengan menstaples buku tersebut atau lebih baik lagi menjahit buku tersebut dengan benang nilon. Untuk cover sobek dapat dibuatkan cover dari kertas BC dan cover aslinya ditempel, lebih baik lagi jika cover aslinya dicopy warna atau foto copy biasa pada kertas BC. Lebih baik lagi dapat dibor (mata bor 2 - 2,5 mm) untuk kekuatan dan keawetan dari koleksi. Untuk kerusakan berat dapat di bedakan hard cover dan soft cover, untuk hard cover tebal halaman lepas semua yang bukan jahitan atau lem press biasa, dapat dibor dan dijahit kemudian cover tadi diperbaiki terlebih dahulu dan dilem pada bagian punggung buku setelah kering baru dilem cover depan belakang dan dipress, sedangkan untuk hard covers harus dilepas terlebih dahulu dan dijahit satu per satu dengan bagian lain, hingga mennyatu, kemudian lem punggung buku sampai tepi buku sekitar dengan jarak 3,4 mm, langkah berikutnya dipres dengan alat atau ditindihi dengan buku yang tnggi, kegunaanya cepat lengket seperti dipress. Alat yang diperlukan seperti alat potong, dan alat press.
e. Coretan Buku
            Pemakai yang tidak bertanggung jawab seringkali mencorat-coret halaman buku ataupun sarana informasi lainnya. Pengunjung seringkali menggarisbawahi tulisan yang dianggapnya penting. Kegiatan ini mengakibatkan keindahan buku berkurang, dan keaslian buku berkurang.







Referensi: 

F.Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, 2007. Graha Ilmu: Yogyakarta, hlm 135.

Karmidi Martoatmodjo, 2010. Pelestarian Bahan Pustaka, Universitas Terbuka: Jakarta.

Kartika. 2011. Preservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan (online). http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel.html. Diakses tanggal 19 Oktober 2016.

Rita. 2016. Observasi Preservasi dan Konservasi. Hasil wawancara dengan pustakawan perpustakaan UNMER pada tanggal  19 ktober 2016.
Nama : Umi Jariyah
NIM : 153141614111010

Dosen Pengampu: 
1. Eka Ratri Noor W. S. Si., M. Si., M. Sc.
2. Pitoyo Widhi Atmoko, M. Si

Tidak ada komentar:

Posting Komentar