A. Profil Perpustakaan
Perpustakaan
Universitas Merdeka Malang berdiri bersamaan dengan berdirinya Universitas
Merdeka Malang yaitu sekitar tahun 1964. Pada saat itu tempat untuk mengelola
Perpustakaan berada di jalan Celaket No. 7 Malang dengan jumlah buku 1000 judul
dan 5000 eksemplar. Pada tahun 1975 pindah ke jalan Ijen No. 90-92. Tahun 1985
pindah lagi ke kantor pusat di Jalan Terusan Raya Dieng No. 62-64. Kemudian
tahun 1986 pindah ke Fakultas Ekonomi. Setelah beberapa kali
berpindah tempat maka seiring dengan rencana pengembangan kampus maka pada
tanggal 20 Juni 1987 diresmikan pemakaian gedung perpustakaan baru berlantai tiga seluas kurang lebih 3.800
meter persegi yang beralamat di jalan Terusan Halimun No. 11 B Malang.
Visi Perpustakaan Universitas Merdeka Malang yaitu
menjadikan perpustakaan Universitas Merdeka Malang sebagai pusat layanan
informasi bagi civitas akademika, dengan menyediakan sumber informasi beragam,
berbasis teknologi informasi dan terintegrasi dalam sistem manajemen
perpustakaan.
Sedangkan Misi Perpustakaan Universitas Merdeka
Malang yaitu meningkatkan kualitas layanan dengan menyediakan informasi yang
tepat guna serta membangun sumberdaya manusia yang handal, mengoptimalkan
pelestarian dan pemanfaatan karya ilmiah local (local contens) Universitas
Merdeka Malang secara digital, membangun sistem manajemen perpustakaan yang
berkualitas dengan berbasis pada teknologi informasi sehingga dapat
meningkatkan mutu layanan.
Tata ruang di Perpustakaan Universitas Merdeka Malang dibagi dalam tiga
lantai, dengan pembagian seperti berikut :
a. Lantai satu:
- Koleksi buku sirkulasi
- Ruang sirkulasi (peminjaman dan pengembalian)
- Ruang pengadaan dan pengolahan
- Fotocopy
- Penitipan tas
- Mushola
b. Lantai dua :
- Ruang kepala dan tata usaha
- Ruang otomasi
- Ruang koleksi tandon (reserve)
- Ruang koleksi majalah dan Koran
- Ruang koleksi referensi
- Ruang CD-ROM dan audio visual.
- Ruang skripsi
- Layanan internet
c. Lantai tiga
:
- D-III Bahasa Inggris
- Lab. Bahasa Inggris
B.
Data Bahan pustaka
No
|
Jenis
|
Jumlah
Judul
|
Jumlah
Eksemplar
|
1
|
Buku:
Cetak
|
24.982
|
76.976
|
Buku
: Elektronik (e-books)
|
4.165
|
4.165
|
|
2
|
Jurnal
|
275
|
2.067
|
3
|
Majalah
|
215
|
8527
|
4
|
CD-ROM
|
376
|
1.586
|
5
|
Film
|
11
|
11
|
6
|
Disertasi
|
295
|
295
|
7
|
Tesis
|
3.173
|
3.173
|
8
|
Skripsi
Cetak
|
9.128
|
9.128
|
9
|
Skripsi
CD
|
8.438
|
8.438
|
Koleksi
bahan pustaka Perpustakaan Universitas Merdeka Malang yang rusak ada kurang
lebih 500 judul buku dan frekuensi penggunaanya menurun 1.200 judul buku.
C.
Faktor Perusak Bahan Pustaka (Manusia)
Manusia dapat bertindak sebagai
penyayang buku, tetapi juga bisa menjadi perusak buku yang hebat. Berdasarkan
kenyataan yang ada kerusakan buku terjadi karena ulah manusia. Misalnya,
pembaca diperpustakaan secara sengaja merobek bagian-bagian tertentu dari
sebuah buku, misalnya diambil gambar atau tabel-tabel statistiknya.
Kadang-kadang pengguna perpustakaan segaja atau tidak sengaja, membuat lipatan
sebagai tanda batas baca atau melipat buku ke belakang.
Sebagai akibatnya perekat yang
mengelem punggung buku untuk memperkokoh penjilidan dapat terlepas sehingga
lembaran-lembaran buku akan terpisah dari jilidnya. Kecerobohan lain, misalnya
habis makan tidak membersihkan tangan terlebih dahulu, menyebabkan buku menjadi
kotor. Apabila buku dipegang dengan tangan kotor atau berminyak, buku akan
bernoda. Kotoran yang melekat ditangan akan berpindah ke buku. Penempatan buku
yang terlalu padatdi rak akan menyebabkan punggung dan kulitnya rusak.
1.
Ciri- Ciri Bahan Pustaka yang Rusak
a. Halaman tengah lepas, cover lepas, halaman sobek,
b. Staples
lepas di beberapa bahan pustaka,
c. Cover
sobek di beberapa bahan pustaka,
d. satuan bendel lepas untuk koleksi jahit,
e. Hard cover lepas dan jahitan lepas,
f. Beberapa halaman buku lepas untuk buku tebal di atas 500
halaman,
g. Lembaran
kertas basah karena terkena air yang tidak sengaja ditumpahkan,
2.
Bahan Pustaka Yang Rusak Karena Faktor Manusia
a. Buku Basah
Kondisi buku
yang basah karena terken air dari pengunjung perpustakaan. Dikarenakan
perpustakaan UNMER memperbolehkan untuk membawa makanan dan minuman kedalam
area baca perpustakaan, maka sangat tinggi resiko buku terkena air dan sisa
makanan ringan yang dibawa oleh pengunjung.
Cara
konvensional untuk mengatasinya adalah dengan menjemur dibawah terik matahari
atau dengan menggunakan hair dryer. Namun hasil nya kurang memuaskan
karena beberapa bagian lembaran buku akhirnya masih lengket dan telah menyatu atau
susah dipisahkan. Kalaupun dipisahkan lembaran tersebut akan rusak parah. Cara
lain untuk mengeringkan buku yang basah yaitu dengan memasukan buku basah
tersebut kedalam freezer lemari pendingin. Freezer lemari pendingin akan
menstabilkan tingkat kekeringan buku. Secara teknis, sebelum memasukan buku ke
dalam freeze lemari pendingin, pastikan buku tersebut airnya sebagian besar
telah keluar, lalu tiriskan sejenak. Setelah itu masukan buku yang telah
ditirikan tersebut kedalam kantong plasting namun jangan ditutup rapat rapat.
Cukup tutupi saja pembukus kantong plastiknya.
Selain
menggunakan kantong plastic kita juga bisa menggunakan kain, lap atau handuk
kering. Setelah dimasukan dalam kantong plastic, taruh posisi buku secara
berdiri atau vertical dangan jangan sampai menempel dinding freezer lemari
pendingin. Biarkan sejenak sampai buku benar benar kering dan diupayakan jangan
membolak balik lembaran lemabaran yang basah tersebut karena bisa mengakibatkan
kerusakan. Freezer lemari pendingin bisa mengeringakan air yang masih menempel
dan terserap dalam lembaran kertas buku tersebut. Cara ini direkomendasikan
oleh seorang ahli interior, Lois Warme.
b. Lipatan Buku
Pengguna perpustakaan kadang melipat
halaman bagian yang dianggap penting, dan menutup buku dengan punggung buku
menghadap di atas akan menyebabkan cepat rusaknya buku tersebut.kondisi buku
pada gambar disamping adalah buku yang halam dalamnya sering dilipat oleh
pengunjung, dan pengunjung membuka buku tersebut dengan kasar dan asal-asalan, akibatnya
buku tersebut lecek dan beberapa bagian terlipat.
Hal tersebut tentunya akan memperpendek usia
buku, untuk mengatasi rusaknya buku maka dengan memberi himbauan agar pengguna
perpustakaan tidak melipat buku dan disediakan pembatas buku yang digunakan
sebagai penanda buku.
Metode untuk perawatan kertas yang telah ada lipatan yaitu dengan
Semprotkan kertas sedikit dengan air sulingan. Saat kertas
menjadi lecek, seratnya menjadi rusak dan sobek. Air dapat melembutkan
serat-serat ini sehingga dapat diratakan kembali, mengurangi tampak kerutan dan
garis lipatan.
Gunakan hanya air sulingan, karena air keran biasa mengandung mineral yang
dapat membuat kertas terasa kaku atau keras. Semprotkan sedikit dari jarak 30
cm dengan sebuah botol semprot, atau bubuhkan perlahan dengan handuk yang
dibasahi sedikit. Namun yang harus di Perhatikan
air dapat merusak cat warna, kapur, krayon, dan tinta yang larut dalam
air. Jika kertas Anda memiliki bahan-bahan ini, semprotkan sedikit saja pada
sisi belakang kertas. Pilihan lainnya, tekan kertas dalam keadaan kering untuk
membuatnya pipih, namun tidak akan menghilangkan kerutannya.
c. Penjilidan yang kurang Baik
Penjilidan bahan
perpustakan merupakan salah satu solusi dalam menangani bahan perpustakaan yang
mengalami kerusakan. Pada perpustakaan UNMER ada sebagian buku yang penjilidannya
kurang baik dan perlakuan manusia yang seenaknya, ada sebagian yang usil
menyobek jilidan buku bagian atas, dan penggunaan yang asal-asalan, akibatnya
bahanpustaka menjadi rusak.
Koleksi buku lama yang terbit puluhan tahun
yang lalu, memiliki kondisi yang rentah akan kerusakan, sehingga perlu segera
ditangani melalui kegiatan penjilidan. Penjilidan yang kurang baik juga
seringkali mengakibatkan bahan pustaka menjadi rusak, halaman buku sering lepas
dan hilang.
d.
Halaman yang Sobek
Pemakai yang
tidak bertanggung jawab sering kali menyobek halaman buku yang yang menarik
ataupun yang dibutuhkan. Hal ini terjadi karena kurang sadarnya pemakai dan
petugas perpustakaan. Diperpustakaan UNMER ada ditemukan buku yang sobek
dibeberapa bagian, dan ada pula buku yang disobek dan tidak diketahui oleh
pustakawan, tindakan pustakawan yang dilakukan untuk tetap menjaga informasi
yang ada di buku yaitu dengan menambal halaman yang sobek dan apabila sobekan
hilang maka mengganti dengan kertas fotocopy yang baru.
Untuk memperbaiki buku rusak ringan,
diperbaikilah dengan memberi lem dan menempel pada bagian halaman yang lepas
tadi dengan jarak 3-4 mm dari pinggir kertas. Cover lepas dapat di lem kembali
dengan melihat jenis kertas cover tersebut, jika ada lapisan mengkilat dari
cover itu dapat dibuang terlebih dahulu lapisan itu, untuk memperkuat daya
lekat dari lem. Untuk kerusakan
sedang dapat diperabaiki dengan menstaples buku tersebut atau lebih baik lagi
menjahit buku tersebut dengan benang nilon. Untuk cover sobek dapat dibuatkan
cover dari kertas BC dan cover aslinya ditempel, lebih baik lagi jika cover
aslinya dicopy warna atau foto copy biasa pada kertas BC. Lebih baik lagi dapat
dibor (mata bor 2 - 2,5 mm) untuk kekuatan dan keawetan dari koleksi. Untuk kerusakan berat dapat di bedakan hard cover dan soft cover,
untuk hard cover tebal halaman lepas semua yang bukan jahitan atau lem press
biasa, dapat dibor dan dijahit kemudian cover tadi diperbaiki terlebih dahulu
dan dilem pada bagian punggung buku setelah kering baru dilem cover depan
belakang dan dipress, sedangkan untuk hard covers harus dilepas terlebih dahulu
dan dijahit satu per satu dengan bagian lain, hingga mennyatu, kemudian lem
punggung buku sampai tepi buku sekitar dengan jarak 3,4 mm, langkah berikutnya
dipres dengan alat atau ditindihi dengan buku yang tnggi, kegunaanya cepat
lengket seperti dipress. Alat yang diperlukan seperti alat potong, dan alat
press.
e. Coretan
Buku
Pemakai
yang tidak bertanggung jawab seringkali mencorat-coret halaman buku ataupun
sarana informasi lainnya. Pengunjung seringkali menggarisbawahi tulisan yang
dianggapnya penting. Kegiatan ini mengakibatkan keindahan buku berkurang, dan
keaslian buku berkurang.
Referensi:
F.Rahayuningsih,
Pengelolaan Perpustakaan, 2007. Graha Ilmu: Yogyakarta, hlm 135.
Karmidi
Martoatmodjo, 2010. Pelestarian Bahan Pustaka, Universitas Terbuka: Jakarta.
Kartika. 2011. Preservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan (online). http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel.html. Diakses tanggal 19 Oktober
2016.
Rita.
2016. Observasi Preservasi dan Konservasi. Hasil wawancara dengan pustakawan
perpustakaan UNMER pada tanggal 19
ktober 2016.
Nama : Umi Jariyah
NIM : 153141614111010
NIM : 153141614111010
Dosen Pengampu:
1. Eka Ratri Noor W. S. Si., M. Si.,
M. Sc.
2. Pitoyo Widhi Atmoko, M. Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar